KLIPING
PENDIDIDKAN JASMANI DAN
KESEHATAN (PENJASKES)
“RENANG GAYA PUNGGUNG”
Di
Susun Oleh :
Nama : IRMA
NOVINGAH
Kelas :
XI AP3
Nis : 13131
Pembimbing :
Dra. TRI YULIANTI
STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 PURBALINGGA
Jl. Mayjend. Soengkono 34 Purbalingga,
Telp. (0281) 891550 Fax : 895265
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
RENANG
GAYA PUNGGUNG
1.
PENGERTIAN BERENANG
Berenang adalah
gerakan sewaktu bergerak di air, dan
biasanya tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan
orang di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan
di laut
sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang
membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
2. Sejarah Renang
Olahraga ini
dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam
renang di kota itu. Popularitas renang terus membaik, dan pada tahun 1869
beberapa asosiasi mulai muncul. Popularitas kejuaraan renang sederap dengan
kebangkitan Olimpyade dan tercantum sebagai olahraga modern di Athena pada
tahun 1896.
Sepanjang
perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali
kegiatan olahraga renang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan
kolam renang Cihampelas pada tahun 1904. Di samping itu, sebelum kemerdekaan
telah ada beberapa kolam renang di beberapa kota besar seperti Jakarta,
Surabaya dan lainnya.
Dengan adanya
beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai dengan
dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain Bandungsche Zwembond
atau Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. ketika itu terdapat 7
perkumpulan yang bernaung di bawah Perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan
renang siswa-siswa sekolah di Bandung.
Menyusul berdirinya
West Java Zwembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur berdiri Oost
Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda
mencetak prestasi pada tahun1934. Hamaman dan Van de Gron, masing-masing
sebagai juara pertama dan kedua nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far
Eastern Games (maksudnya Olimpyade Timur Jauh) berlangsung di Manila pada tahun
1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.
3.
RENANG GAYA PUNGGUNG
Gaya punggung adalah
berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan
tangan serupa dengan gaya bebas tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan
air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung
berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut
atau hidung.
Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas
air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan.
Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung
jumlah gerakan.
Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada atau
gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung
sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke
dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut
ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki
bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak
zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan diolimpiade paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
Gaya Punggung merupakan gaya
yang paling berbeda dengan yang lainnya karena kita dengan posisi wajah
menghadap ke atas, sehingga kita tidak bisa melihat ke depan. Cara melakukan
ranang gaya punggung adalah sebagai berikut :
a.
Gerakan kaki
1)
Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara
bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi
dengan posisi wajah menghadap ke atas).
2)
Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat
agar arah renangnya tidak melenceng/berbelok.
b. Gerakan
tangan
1)
Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala.
2)
Kemudian
langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang.
3)
Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan
kembalikan ke posisi awal.
4)
Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya.
Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara
bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke
dalam air, begitu seterusnya.
c.
Gerakan kombinasi tangan, kaki
& mengambil nafas
1)
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di
atas.
2)
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah
kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
3)
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita
sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata
kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Tips :
1) Posisi
kaki jangan terlalu di permukaan air, melainkan agak ke dalam masuk ke dalam
air (hal ini akan membantu kecepatan ..juga memudahkan kepala tetap berada di
atas)
2) Kaki
terus bergerak, jangan berhenti (hal ini agar arah renang kita tidak
melenceng/berbelok).
3) Telapak
kaki agak diluruskan sedemikian rupa sehingga menjadi lurus / sejajar dengan
tulang kaki
4) Posisi
kedua kaki berdekatan satu dengan yang lainnya.
5) Dagu
agak didekatkan ke dada, hal ini akan membantu kecepatan dalam berenang.
6) Gerakan
tangan ketika masuk ke dalam air, maka sisi telapak tangan yang masuk ke dalam
air terlebih dulu (hal ini memperkecil tahanan dari air).
SUMBER :